Senin, 07 November 2011

BAB II Pendidikan masyarakat dan kebudayaan.

BAB IIPenduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang hubungan antara satu sama lain sangat berkaitan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dan dalam waktu yang tertentu pula, hingga memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. 
Dengan kata lain masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehingga dan tidak mungkin akan ada masyarakat jika tak ada penduduk, karna masyarakat terbentuk oleh penduduk. Penduduk yang dimaksud adalah kelompok manusia, bukan penduduk/populasi dalam pengertian umum yang mengandung arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu daerah tertentu.

Penduduk dalam arti luas adalah kelompok organisme sejenis yang berkembangbiak dalam suatu daerah tertentu yang meliputi manusia, hewan dan tumbuhan. Namun dalam ilmu sosial, penduduk yang dimaksud adalang orang-orang yang bermukim di suatu daerah tertentu.

Masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia (penduduk) yang menempati suatu daerah tertentu di dalam sebuah keteraturan tradisi yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat secara perorangan ataupun golongan.

Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

1.      Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk).

Untuk mengetahui perhitungan pertumbuhan penduduk secara umum adalah menggunakan rasio bukan nilai. Namun perlu dilakukan perhitungan nilai pertumbuhan penduduk terlebih dahulu untuk menentukan rasio dengan cara sebagai berikut:
Nilai Pertumbuhan = (Populasi Akhir Periode - Populasi Awal Periode)  
Populasi Awal Periode

Maka rasio pertumbuhan pernduduknya adalah:
Rasio Pertumbuhan = Nilai Pertumbuhan x 100%

2.   Kebudayaan dan Kepribadian
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kebudayaan adalah hal-hal yang menyangkut budi atau akal manusia. Yang manakala budi atau akal manusia tersebut yang sering diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat hingga menciptakan sebuah kultur umum masyarakat suatu daerah tersebut berinteraksi terhadap kodrat alam. Maka implementasi dari kebudayaan tersebut itulah yang membentuk pula suatu kepribadian manusia atau golongan.
Sebuah negara memiliki kebudayaan dan mencerminkan kepribadian negara tersebut. Bahkan dalam sebuah negara juga berisi kebudayaan-kebudayaan dalam suatu kelompok masyarakat yang lebih kecil dalam suatu daerah tertentu. Kebudayaan tersebut yang menjadi suatu aturan tidak tertulis yang menentukan kultur dan tata cara hidup yang dianggap benar bagi suatu masyarakat tersebut. Hingga menganggap tata cara hidup atau kebudayaan diluar kebudayaan yang mereka pegang adalah bertentangan dengan kodrat alam.
Kebudayaan satu dengan kebudayaan lain belum tentu selaras. Maka suatu kebudayaan sebuah negara tidak dapat diterapkan pada negara lain yang telah memiliki kebudayaan sendiri.
Sebagai contoh kebudayaan negara-negara barat yang menganggap berbusana minim di lingkungan publik adalah hal yang wajar, tidak demikian bagi pandangan kebudayaan Indonesia yang menganggap hal tersebut menjatuhkan harkat dan martabat karna tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia yang berakar pada  agama.



3.   Kebudayaan Barat

Sejak jaman kolonialisme pendudukan Belanda atas Indonesia, kebudayaan barat telah mempengaruhi beberapa unsur kebudayaan asli Indonesia seperti unsur pendidikan, politik, agama, kesenian, bahasa dan teknologi.
Namun jika berpikir secara rasional, pengaruh kebudayaan barat memang tidak dapat disangkal telah masuk dalam kebudayaan Indonesia hingga sekarang sebagai dampak interaksi bangsa Indonesia dengan dunia Internasional.
Pengaruh yang paling mencolok yaitu berkembangnya agama Kristen Protestan dan Katholik di Indonesia sejak jaman penjajahan bangsa Portugis, Belanda dan Inggris pada daerah-daerah yang belum mendapat pengaruh agama Islam, Hindu dan Budha.
Hingga akhirnya kembali kepada cara pandang suatu bangsa yang telah memiliki kebudayaan atau kepribadian sendiri untuk menyerap unsur kebudayaan asing yang baik bagi perkembangan kebudayaannya tanpa mengubah kebudayaan asli yang telah menjadi jati diri atau kepribadian bangsa tersebut.

Source : http://agustronger.blogspot.com/2011/11/ilmu-sosial-dasar_05.html , id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar